Cedera Ligamen Engkel
Cedera ligamen engkel (Ankle
Ligamen Injury) merupakan cedera yang terjadi pada sendi engkel. Cedera pada
engkel seringkali terjadi karena engkel keseleo atau sobek. Cedera pada engkel
merupakan cedera yang terjadi paling banyak pada kasus olahraga (25 persen). Ligamen
engkel bagian lateral merupakan tempat yang paling sering mengalami cedera.
Cedera dapat mengenai ligamen lateral pada engkel yang terdiri dari ligamen
talofibular anterior, ligamen calcaneofibular dna ligamen posterior
talofibular.
Gejala
Perlu digali riwayat pasien
apakah pernah mengalami keseleo pada bagian engkel atau tidak. Keseleo biasa
disebabkan karena adanya rotasi bagian engkel yang bertumpu pada sendi engkel.
Hal ini akan menyebabkan cedera pada jaringan lunak atau bahkan terjadi ruptur.
Gejala lainnya yaitu adanya memar, nyeri, kesakitan saat digerakkan dan
bengkak.
Radiologi
Perlu dilakukan pemeriksaan foto
X-Ray untuk melihat keparahan cedera. Sebanyak 15% kasus cedera ligamen engkel diikuti
oleh fraktur maleolus. Foto X-Ray perlu dilakukan saat penderita merasa
kesakitan hebat saat menggunakan kakiknya untuk bertumpu atau adanya krepitasi
saat dilakukan pemeriksaan
Terapi
Penanganan awal pada pasien dengan cedera engkel yaitu menggunakan
metode RICE (Rest, Ice, Compress dan Elevation). Gunakan kompres dingin selama
20 menit setiap 2 jam. Terapi ini dilakukan selama satu sampai tiga minggu bergantung
pada tingkat keparahan cedera. Pemberian NSAID juga perlu dilakukan untuk
meredakan nyeri. NSAID dapat berupa krim pereda nyeri.
Untuk mengembalikan fungsi berjalan pada pasien, perlu dilakukan
mobilisasi terproteksi. Pemberian proteksi seperti gips tidak disarankan karena
dapat mempengaruhi fungsi dari ligamen engkel.
Tindakan operatif dapat dilakukan apabila keluhan tidak hilang selama
6 minggu. Selain itu, kondisi kaki yang masih bengkak dan nyeri juga dapat
mengarah pada tindakan operasi. Tindakan operasi berupa penggantian ligamen
atau pemasangan ortostatik.
No comments:
Post a Comment