Sistem saraf pusat dibentuk oleh otak dan medulla
spinalis. Sistem saraf pusat berkerja sebagai pemroses utama dari seluruh
sistem saraf dalam tubuh dan mengontrol seluruh kerja dari tubuh kita.
Ø
Otak
a.
Telensefalon
1.
Cerebrum
Cerebrum atau otak besar adalah
bagian terbesar dari otak. Terdiri dari dua hemispherium cerebri yang
dihubungkan oleh ganglia basalis. Dua hemispherium
cerebri dipisahkan oleh fissure longitudinalis superior. Fungsi dari kedua hemispherium tersebut dapat dibagi
menjadi:
·
Hemisfer kanan: untuk
mengontrol tubuh bagian kiri, pengenalan musik dan artistik, ruang dan
persepsi, pandangan dan imajinasi.
·
Hemisfer kiri: untuk
mengontrol tubuh bagian kanan, bahasa lisan dan tulisan, keterampilan numeric
dan sains, penalaran.
Bagian luar dari cerebrum terdiri dari substansia grisea yang
disebut korteks cerebri. Sedangkan bagian dalam terdiri dari substansia alba
yang disebut pusat medula.
Pada cerebrum, terlihat suatu lipatan
lipatan yang ada pada korteks cerebri yang disebut sebagai gyrus.. Adanya girus
ini memungkinkan bagi otak untuk memiliki permukaan yang luas dalam cranii yang
sempit. Fungsi girus meliputi:
·
Gyrus precentralis,
terletak di lobus parietal tepat di depan sulcus centralis, mengandung neuron
yang bertanggung jawab untuk aktivitas
motorik volunter.
·
Girus postcentralis,
terletak tepat di belakang sulcus centralis, mengandung neuron yang terlibat
dalam aktivitas sensorik.
Pada stuktur anatomi otak juga
dapat terlihat adanya bentukan alur alur yang dinamakan sebagai sulcus.
Berdasarkan letaknya, sulcus dapat dibagi menjadi:
1. Sulcus
Centralis
Terletak diantara
Lobus Frontale dan Lobus Parietale dan Memisahkan gyrus precentralis (motorik)
dan gyrus postcentralis (sensorik).
2. Sulcus
Lateralis
Membagi antara
lobus temporal dengan lobus frontale dan lobus parietale
3. Sulcus
Parietooccipitalis
Membagi Lobus
parietale dengan lobus occipital.
4. Sulcus
Calcarinus
Membatasi cuneus
(lobus occipitale)
5. Sulcus
Cinguli
Membatasi Lobus Limbicus
dengan lobus frontale dan lobus parietale
Bagian-bagian cerebrum :
a. Cortex cerebri
Terdapat
4 lobus yaitu lobus frontalis, lobus parietalis, lobus
temporalis dan lobus occipitalis.
Basal ganglia merupakan kepulauan substansia grisea
yang tertanam di dalam substansia alba cerebrum. Pulau-pulau ini merupakan
nukleus berpasangan yang berasosiasi dengan pergerakan tubuh kasar pada nukleus
dan berhubungan dengan neuron dalam girus pracentralis. Adapun struktur dari
basal ganglia adalah sebagai berikut:
·
Nucleus caudalis
Berbentuk
seperti ekor, dihubungkan dengan pergerakan otot rangka tak sadar
·
Nucleus amigdaloid
Merupakan bagian ekor
dari nucleus caudalis
·
Nucleus lentikular
Terdiri dari dua bagian
yaitu putamen dan globus pallidus yang keduanya membentuk korpus striatum.
Globus pallidus sendiri mempunyai fungsi mengatur tonus otot dan ketepatan
gerak otot.
·
Klaustrum
Merupakan lapisan tipis
substansia grisea yang ditemukan diantara putamen dan lobus insular cerebrum di
sulcus lateral.
b. Diensefalon
1.
Epithalamus
Fungsi :
1)
Berhubungan dengan sistem
limbik, epitalamus berperan pada beberapa dorongan emosi dasar dan integrasi
informasi olfaktorius.
2)
Kemungkinan memiliki
fungsi endokrin.
2.
Thalamus
Fungsi :
1)
Merupakan stasiun
penghubung yang penting dalam otak dan juga merupakan pengintegasi subkortikal
yang penting
2)
Pusat sensasi primitif
yang tidak kritis. Bisa merasakan nyeri, tekanan, rabaan, getaran, dan suhu
secara samar namun tidak bisa menentukan tempat asalnya
3)
Berperan dalam integrasi
ekspresi motorik karena berhubungan dengan korteks motorik cerebrum, cerebelum,
dan ganglia basalis.
3.
Hypothalamus
Merupakan area terpenting dalam pengaturan lingkungan
internal tubuh (homeostasis). Pusat-pusat pengaturan yang terdapat di
hipotalamus diantaranya :
1. Suhu
: dingin (hipotalamus posterior) à
otot rangka menggigil ; panas (hipotalamus anterior) à
berkeringat, vasodilatasi pembuluh darah kulit
2. Lapar
: pusat lapar (hipotalamus lateral) dan kenyang (nukleus ventromedial)
3. Haus
: osmoreseptor di hipotalamus anterior merangsang nukleus superior lateral di
hipotalamus
4. Bau
: mammilary body di bagian posterior
hipotalamus sebagai stasiun pemancar sensasi bau
5. Respons
takut dan berani : hipotalamus lateralà
peningkatan tekanan darah, dilatasi pupil dan piloereksi
6. Perilaku
seksual : hipotalamus anterior diaktivasi oleh hormon seks (testosteron dan
estrogen) mengontrol aktivitas seks pria dan wanita
7. Fungsi
endokrin : nukleus suprakhiasma mengontrol sekresi hormon adrenocorticotropic
(ACTH) dengan menerima informasi dari matadan mengkoordinasikannya dengan
berbagai irama tubuh selama 24 jam (irama sirkadian)
8. Sekresi
hipofisis posterior : hormon-hormon kelenjar hipofisis posterior disintesis di
badan sel saraf di nukleus supraoptik dan paraventrikular hipotalamus kemudian
ditransport turun melalui akson ke ujung akson di lobus posterior. Neuron ini
memproduksi oksitosin dan antidiuretic hormone (ADH) / vasopressin
9. Sekresi
hipofisis anterior : 6 hormon yang disekresi hipofisis anterior dikontrol oleh
hormon yang disekresi oleh neuron di hipotalamus.
Hipothalamus
merupakan pusat pengawasan system saraf otonom yang tersusun atas berbagai
kelompok nuclei, yaitu:
1. Nuclei
anterior
·
Nucleus
suprachiasmaticus: mengatur siklus bangun-tidur
·
Nuclei paraventricularis
et supraopticus: produksi hormone ADH dan oksitosin
·
Nuclei preoptici:
perilaku seks, siklus menstruasi
2. Nuclei
intermedia: produksi dan sekresi hormon yang berperan dalam mengatur asupan air
dan makanan
·
Nuclei tuberales
·
Nuclei dorsomedialis
·
Nuclei ventromedialis
·
Nuclei et arcuatus
3. Nuclei
posterior
·
Nuclei corporis
mamillaris: memodulasi fungsi seks dan berperan penting dalam aktivitas yang
terkait dengan ingatan dan emosi
Efek
akibat lesi bilateral pada:
1. Hypothalamus
lateral
·
Dapat mengurangi hasrat
minum dan nafsu makan hamper sampai hilang sama sekali
·
Dapat menimbulkan sifat
pasif yang ekstrem pada hewan, seperti hilangnya dorongan untuk bertindak
2. Ventromedial
hypothalamus
·
Dapat menimbulkan hasrat
minum dan nafsu makan yang berlebihan
·
Menjadi hiperaktif dan
buas
4.
Subthalamus
Fungsinya belum
diketahui namun lesinya bisa menyebabkan hemibalismus.
c. Mesensefalon
-
Bagian otak pendek dan
terkontriksi yang menghubungkan pons dan cerebellum dengan cerebrum.
-
Fungsi sebagai jalur
penghantar dan pusat reflek.
-
Mesensefalon, pons dan
medulla oblongata disebut sebgai batang otak.
-
Bagian-bagian
mesensefalon:
1)
Corpora cuadrigemina
adalah 4 tonjolan bulat yang disebut kolikuli yang menyusun langit-langit otak
tengah.
2)
Pedunkulus cerebral
adalah 2 berkas serabut silindris yang terbentuk dari traktus acenden dan
decenden untuk membentuk bagian dasar otak tengah.
3)
Aquaductus syivius,
yatu saluran yang menghubungkan ventrikel 3 dengan 4.
4)
Nuclei pada saraf cranial
III, IV, dan sebagian saraf cranial V berada dalam mesencephalon.
5)
Substansi Nigra adalah
area neuron berpigmen yang penting dalam fungsi motorik.
6)
Nucleus merah adalah
massa neuron merah muda berbentuk oval berperan dalam tonus otot dan postur
tubuh.
d. Metensefalon
1.
Pons
Fungsi:
1)
Jembatan serabut-serabut
yang menyatukan hemisferium serebri dengan serebeli
2)
Menghubungkan
mesensefalon dengan medula oblongata.
3)
Terdapat nukleus saraf
kranial V-VIII.
4)
Meneruskan informasi sensori ke serebelum
dan thalamus, pusat gerakan tidak sadar dan gerakan visceral.
5)
Berperan dalam pengaturan
pernafasan
2.
Cerebellum
v Letak:
dasar fossa crania posterior
v Ditutupi
oleh dura mater yang menyerupai atap tenda disebut tentorium yang
memisahkannya dari bagian posterior serebrum.
v Bagian-bagian
cerebellum :
1)
Cortex cerebellum
terdiri
atas substansia grissea yang terbagi
menjadi 3 lapisan, yaitu :
·
Lapisan Molekuler
-
paling luar : perikarion lebih
sedikit dibanding dengan lapisan granuler
-
di superficial : perikarionnya berbentuk
seperti bintang
-
di profundus : berbentuk seperti
keranjang (sel basket)
·
Lapisan Ganglioner/ sel
Purkinje: mengandung sel-sel purkinye.
Sifat
sel Purkinje :
-
Berbentuk seperti piala
-
Dendrit utama bercabang seperti
kipas, dari lap. Molekuler menuju permukaan
-
Akson mengarah ke dalam,
melalui lap. Granuler ke sub. Alba
-
Akson mengadakan hubungan
kolateral dengan sel-sel purkinje yang lain
·
Lapisan Granuler
-
perikarion kecil
-
dendrit pendek
-
akson mengarah ke permukaan
dan bercabang-cabang sejajar dengan permukaan
2)
Medulla cerebellum
·
Struktur :
-
tidak mempunyai
perikarion,
-
mengandung sabut syaraf
yang kebanyakan bermielin,
-
terdapat pembuluh darah
dan sel-sel neuroglia
·
Berkas serabut
a)
Pendukulus
serebrisuperior : membatasasi serebelum dengan mesensefalon
b)
Pendukulus serebri media
: membatasi serebelum dengan kedua hemisfer otak
c)
Pendukulus serebri
inferior : membatasi serebelum dengan medulla oblongata
e. Mielensefalon
1.
Medulla
oblongata
Merupakan lanjutan dari medulla
spinalis yang terdiri dari :
-
Pyramid : terdapat
dipermukaan ventral, berbentuk triangular (pyramid) à
berisi berkas saraf desenden yang membawa impuls untuk merangsang otot rangka
-
Decussation
(penyilangan serat saraf) à
menyilangnya serat saraf dari bagian atas medula ke medula spinalis sehingga
otot rangka bagian kanan dikontrol oleh otak bagian kiri
-
Nukleus-nukleus :
·
Pusat pernapasan
Dorsal group à
kelompok neuron yang membentuk pernapasan otomatis
Ventral group à
kelompok neuron yang mempersarafi otot-otot pernapasan
Terdapat
kemoreseptor yang sensitif terhadap perubahan konsentrasi ion H+ dan
konsentrasi CO2
·
Pusat pengaturan jantung
Cardioaccelerator
centerà meningkatkan denyut & kekuatan
kontraksi jantung (melalui saraf simpatis)
Cardioinhibitori
centerà menurunkan denyut jantung ke pacemaker N. Vagus (saraf parasimpatis)
·
Pusat vasomotor
Mengontrol
diameter pembuluh darah melalui saraf simpatis dalam pengaturan tekanan darah
·
Pusat refleks nonvital
Refleks menelan,
muntah, batuk, bersin, dan tersedak
·
Nukleus dari saraf
kranial
N. VIII, IX, X,
XI, & XII
v Fungsi :
1)
Merupakan pusat refleks
untuk jantung, pernafasan, bersin, batuk, menelan, dan muntah. Mengandung
nukleus-nukleus saraf kranial IX-XII.
2)
Mengatur
detak jantung , dan penampang arteriola, tekanan darah
3)
Mengatur komunikasi antara medulla spinalis dengan otak
v Struktur:
1)
Traktus asenden
·
Fungsi : menghantar
impuls saraf ke arah cranial menuju pusat fungsional yang lebih tinggi (batang
otak, cerebrum, cerebellum).
-
Penghantar nyeri dan suhu
(tractus dorsolateralis dan tractus spinotalamicus lateralis)
-
Penghantar impuls raba
spesifik diskriminatif, proprioseptif dan khinestetic ke thalamus dan akhirnya
mencapai kortex cerebri
-
Penghantar impuls
propriosertif, raba , dan tekanan (tractus spinocerebellaris dorsal et
ventrale)
·
Dalam
traktus asenden terdapat nukleus penghantar dari jaras kolumna dorsali yang
membentuk sebuah berkas serabut menyilang (lemnikus medialis)
·
Lemnikus
bagian bawah disebut ventral lemnikus, bagian atas bisebut dorsal traktus
spinotalamus yang keduanya berjalan sepanjang medula oblongata.
2)
Traktus desenden
·
Fungsi : menghantarkan impuls
dari pusat fungsional lebih tinggi ke arah caudal menuju segmen2 medula
spinalis.
-
Tractus corticospinalis (penghantar impuls motorik)
-
Tractus reticulospinalis
(mempengaruhi tonus otot, inspirasi dan ekspirasi)
-
Tractus rubrospinalis
(tonus otot flexor)
-
Tractus vestibulospinalis
(penghantar reflex keseimbangan)
-
Tractus tectospinalis
(pergerakan refleks)
-
Tractus olivospinalis
·
Terdapat traktus kortikos
spinal dalam piramid yang melintang dari medulo oblongata ke sumsum tulang
belakang.
·
Serabut traktus menghantarkan
rasa nyeri, suhu, dan rabaan kasar dari permukaan wajah ke nukleus spinalis
dari saraf cranial
3)
Tracrus Intersegmentales
(fasiculli propii):
·
Fungsi : menghantarkan
impuls dalam 2 arah dari dan ke kaudal dan cranial.
·
Terdiri serat penghubung berbagai
segmen medulla spinalis (serat intinsik atau asosiasi). Jika rusak dapat
menyebabkan gangguan reflex intersegmental.
·
Pada segmen lumbolosacral
sebagai pengendali reflex kencing,
defekasi, dan ereksi penis
·
Pada segmen thoracal
sebagai pengendali sinergis otot-otot pernapasan
4)
Nukleus saraf cranial
·
Terdapat nukleus
hipoglosus, motorik dorsal dari neuro vagus dan nukleus dari traktus solarius
dalam medula oblongata.
2. Medulla
spinalis
Medulla
spinalis merupakan struktur yang berbentuk silinder, berwarna putih keabu-
abuan & yang mulai di atas setinggi foramen magnum sebagai lanjutan medulla
oblongata. Pada orang dewasa medulla spinalis berakhir setinggi pinggir bawah
vertebra L1. Pada anak kecil, medulla spinalis relatif lebih panjang dan berakhir
setinggi pinggir atas vertebra L3. Medulla spinalis di daerah cervical yang
merupakan asal dari plexus brachialis, dan di thorax bagian bawah dan
lumbalyang merupakan asal dari plexus lumbosacralis terdapat pelebaran
fusiformis yang disebut intumescentia cervicalis dan lumbalis.
Terbagi
menjadi 5 pleksus.
a.
Pleksus servikalis (C1-C5) menginervasi
leher,dada dan kulit kepala
b.
Pleksus brankialis (C6-T2) lengan atas dan
bahu
c.
Pleksus lumbalis (L1-T12) perut, paha,
genetalia eksternal
d.
Pleksus sacralis (S1-L5) ekstremitas
bawah
e.
Pleksus koksis (S4)
region koksiks
Ø Meninges
Meninges cranial
adalah lapisan otak yang terletak tepat sebelah dalam dari cranium. Memiliki
fungsi antara lain melindungi otak, membentuk framework/rangka penopang untuk arteri, vena dan sinus venosus dan
menutupi rongga yang terisi cairan (spatium subarachnoideum). Terdiri dari tiga
lapisan yaitu:
1. Dura ater
Adalah selaput tidak elastis kuat yang terdiri dari 2 lapisan. Lapisan
bagian luar disebut dura endosteal sedangkan lapisan bagian dalam disebut
dura meningeal. Biasanya kedua lapisan tersebut melekat erat, tetapi di
bagian – bagian tertentu keduanya terpisah dan membentuk rongga berisi darah, sinus dura atau yang lebih besar sinus vena. Di dalam dura mater juga
tedapat 2 ruangan, yaitu :
-
Ruang Epidural : Antara dura endosteal &
tulang tengkorak
-
Ruang Subdural : Antara dura meningeal &
araknoid mater
2. Arachnoid
mater
Adalah
lapisan lunak yang memiliki banyak pembuluh darah dengan gambaran seperti “
jaring laba – laba.” Di dalam araknoid mater terdapat ruang subaraknoid yang
merupakan daerah antara araknoid mater dengan pia mater dimana di dalamnya
terdapat cairan serebrospinal. Terdapat penonjolan – penonjolan pada jaringan
araknoid mater disebut vilus araknoidalis, menembus celah dura di atasnya
dan menonjol ke dalam sinius dura. Melalui permukaan ini, cairan serebrospinal
direabsorpsi ke dalam darah yang beredar di dalam sinus – sinus.
3. Piamater
Adalah
lapisan yang paling rapuh. Lapisan ini banyak mengandung pembuluh darah dan
melekat erat ke permukaan otak dan medula spinalis mengikuti leeukan atau
tonjolan. Piameter tidak langsung berhubungan dengan otak. Tetapi, terdapat
satu lapisan tipis sel-sel glial astrocyte (a thin layer of astrocyistic
proccess).
Arachnoid
mater dan pia mater akan menyusun leptomeninges. Leptomeninges ini dipisahkan
oleh spatium subarachnoideum yang berisi liquor
cerebro spinalis (LCS) atau cairan serebro spinalis (CSS). Dengan adanya
spatium subarachnoideum ini, keseimbangan cairan ekstraselular dalam otak akan
dapat dipertahankan.
Cairan serebro spinalis (CSS) merupakan cairan jernih
yang memiliki konstitusi seperti darah tetapi dengan jumlah protein yang lebih
sedikit dan konsentrasi ion yang berbeda. CSS dibentuk oleh plexu choroideus empat
ventrikel otak. CSS memiliki fungsi
antara lain sebagai pasokan makanan bagi otak dan sebagai bantalan dan tempat
mengapungnya otak sehingga mencegah berat otak menekan radix nervi cranialis.
Adanya perubahan tekanan intrakranial dapat dipengaruhi oleh adanya CSS ini.
Hal ini memunculkan suatu teori Doktrin Monro-Kellie yang menyatakan bahwa
cavitas cranii adalah suatu kubah kaku tertutup dan perubahan pada kualitas
terkanan darah intrakranial hanya dapat terjadi melalui perpindahan atau
penggantian CSS.
Ø Sistem
Ventrikular Otak
Sistem ventrikular otak terdiri dari dua ventriculus lateralis dan ventrikel III (tertius) dan ventrikel IV (kuartus) yang dihubungkan oleh aquaductus cerebri. Aquaductus cerebri adalah suatu kanal sempit yang berada pada otak tengah (midbrain).
·
Ventrikulus lateralis
mengisi sebagian besar dari hemisphere cerebri yang bermuara pada vetriculus
tertius melalui foramen interventricularis.
·
Ventriculus tertius
berada setinggi diencephalon.
·
Ventriculus kuartus
berbentuk piramid dan berada pada bagian posterior dari pons dan medulla dan
akan berlanjut menuju medulla spinalis sebagai canalis centralis.
Keempat
ventriculus tadi akan membentuk plexus choroideus yang berfungsi untuk
memproduksi cairan serebro spinalis. Cairan serebrospinalis nantinya akan
bermuara ke spatium subarachnoideum dan ventriculus kuartus melalui apertura
mediana dan lateralis. Tersumbatnya aliran dari cairan serebrospinalis ini pada
aquaductus cerebri akan menyebabkan kondisi klinis yang disebut dengan
hidrocephalus.
No comments:
Post a Comment