Monday, September 12, 2016

ANATOMI SISTEM SARAF PUSAT

Sistem saraf pusat dibentuk oleh otak dan medulla spinalis. Sistem saraf pusat berkerja sebagai pemroses utama dari seluruh sistem saraf dalam tubuh dan mengontrol seluruh kerja dari tubuh kita. 
Ø  Otak 
a.      Telensefalon
1.      Cerebrum
Cerebrum atau otak besar adalah bagian terbesar dari otak. Terdiri dari dua hemispherium cerebri yang dihubungkan oleh ganglia basalis. Dua hemispherium cerebri dipisahkan oleh fissure longitudinalis superior. Fungsi dari kedua hemispherium tersebut dapat dibagi menjadi:
·         Hemisfer kanan: untuk mengontrol tubuh bagian kiri, pengenalan musik dan artistik, ruang dan persepsi, pandangan dan imajinasi.
·         Hemisfer kiri: untuk mengontrol tubuh bagian kanan, bahasa lisan dan tulisan, keterampilan numeric dan sains, penalaran.
Bagian luar dari cerebrum terdiri dari substansia grisea yang disebut korteks cerebri. Sedangkan bagian dalam terdiri dari substansia alba yang disebut pusat medula.
Pada cerebrum, terlihat suatu lipatan lipatan yang ada pada korteks cerebri yang disebut sebagai gyrus.. Adanya girus ini memungkinkan bagi otak untuk memiliki permukaan yang luas dalam cranii yang sempit. Fungsi girus meliputi:
·         Gyrus precentralis, terletak di lobus parietal tepat di depan sulcus centralis, mengandung neuron yang bertanggung  jawab untuk aktivitas motorik volunter.
·         Girus postcentralis, terletak tepat di belakang sulcus centralis, mengandung neuron yang terlibat dalam aktivitas sensorik.
Pada stuktur anatomi otak juga dapat terlihat adanya bentukan alur alur yang dinamakan sebagai sulcus. Berdasarkan letaknya, sulcus dapat dibagi menjadi:
1.      Sulcus Centralis
Terletak diantara Lobus Frontale dan Lobus Parietale dan Memisahkan gyrus precentralis (motorik) dan gyrus postcentralis (sensorik).
2.      Sulcus Lateralis
Membagi antara lobus temporal dengan lobus frontale dan lobus parietale
3.      Sulcus Parietooccipitalis
Membagi Lobus parietale dengan lobus occipital.
4.      Sulcus Calcarinus
Membatasi cuneus (lobus occipitale)
5.      Sulcus Cinguli
Membatasi Lobus Limbicus dengan lobus frontale dan lobus parietale
Bagian-bagian cerebrum :
a.    Cortex cerebri
Terdapat 4 lobus yaitu lobus frontalis, lobus parietalis, lobus temporalis dan lobus occipitalis.
Basal ganglia merupakan kepulauan substansia grisea yang tertanam di dalam substansia alba cerebrum. Pulau-pulau ini merupakan nukleus berpasangan yang berasosiasi dengan pergerakan tubuh kasar pada nukleus dan berhubungan dengan neuron dalam girus pracentralis. Adapun struktur dari basal ganglia adalah sebagai berikut:
·         Nucleus caudalis
Berbentuk seperti ekor, dihubungkan dengan pergerakan otot rangka tak sadar
·         Nucleus amigdaloid
Merupakan bagian ekor dari nucleus caudalis
·         Nucleus lentikular
Terdiri dari dua bagian yaitu putamen dan globus pallidus yang keduanya membentuk korpus striatum. Globus pallidus sendiri mempunyai fungsi mengatur tonus otot dan ketepatan gerak otot.
·         Klaustrum
Merupakan lapisan tipis substansia grisea yang ditemukan diantara putamen dan lobus insular cerebrum di sulcus lateral.
b. Diensefalon
1.              Epithalamus
Fungsi           :
1)              Berhubungan dengan sistem limbik, epitalamus berperan pada beberapa dorongan emosi dasar dan integrasi informasi olfaktorius.
2)              Kemungkinan memiliki fungsi endokrin.
2.              Thalamus
Fungsi           :
1)              Merupakan stasiun penghubung yang penting dalam otak dan juga merupakan pengintegasi subkortikal yang penting
2)              Pusat sensasi primitif yang tidak kritis. Bisa merasakan nyeri, tekanan, rabaan, getaran, dan suhu secara samar namun tidak bisa menentukan tempat asalnya
3)              Berperan dalam integrasi ekspresi motorik karena berhubungan dengan korteks motorik cerebrum, cerebelum, dan ganglia basalis.
3.            Hypothalamus
Merupakan area terpenting dalam pengaturan lingkungan internal tubuh (homeostasis). Pusat-pusat pengaturan yang terdapat di hipotalamus diantaranya :
1. Suhu : dingin (hipotalamus posterior) à otot rangka menggigil ; panas (hipotalamus anterior) à berkeringat, vasodilatasi pembuluh darah kulit
2. Lapar : pusat lapar (hipotalamus lateral) dan kenyang (nukleus ventromedial)
3. Haus : osmoreseptor di hipotalamus anterior merangsang nukleus superior lateral di hipotalamus
4. Bau : mammilary body di bagian posterior hipotalamus sebagai stasiun pemancar sensasi bau
5. Respons takut dan berani : hipotalamus lateralà peningkatan tekanan darah, dilatasi pupil dan piloereksi
6. Perilaku seksual : hipotalamus anterior diaktivasi oleh hormon seks (testosteron dan estrogen) mengontrol aktivitas seks pria dan wanita
7. Fungsi endokrin : nukleus suprakhiasma mengontrol sekresi hormon adrenocorticotropic (ACTH) dengan menerima informasi dari matadan mengkoordinasikannya dengan berbagai irama tubuh selama 24 jam (irama sirkadian)
8. Sekresi hipofisis posterior : hormon-hormon kelenjar hipofisis posterior disintesis di badan sel saraf di nukleus supraoptik dan paraventrikular hipotalamus kemudian ditransport turun melalui akson ke ujung akson di lobus posterior. Neuron ini memproduksi oksitosin dan antidiuretic hormone (ADH) / vasopressin
9. Sekresi hipofisis anterior : 6 hormon yang disekresi hipofisis anterior dikontrol oleh hormon yang disekresi oleh neuron di hipotalamus.
Hipothalamus merupakan pusat pengawasan system saraf otonom yang tersusun atas berbagai kelompok nuclei, yaitu:
1.      Nuclei anterior
·         Nucleus suprachiasmaticus: mengatur siklus bangun-tidur
·         Nuclei paraventricularis et supraopticus: produksi hormone ADH dan oksitosin
·         Nuclei preoptici: perilaku seks, siklus menstruasi
2.      Nuclei intermedia: produksi dan sekresi hormon yang berperan dalam mengatur asupan air dan makanan
·         Nuclei tuberales
·         Nuclei dorsomedialis
·         Nuclei ventromedialis
·         Nuclei et arcuatus
3.      Nuclei posterior
·         Nuclei corporis mamillaris: memodulasi fungsi seks dan berperan penting dalam aktivitas yang terkait dengan ingatan dan emosi
Efek akibat lesi bilateral pada:
1.      Hypothalamus lateral
·         Dapat mengurangi hasrat minum dan nafsu makan hamper sampai hilang sama sekali
·         Dapat menimbulkan sifat pasif yang ekstrem pada hewan, seperti hilangnya dorongan untuk bertindak
2.      Ventromedial hypothalamus
·         Dapat menimbulkan hasrat minum dan nafsu makan yang berlebihan
·         Menjadi hiperaktif dan buas
4.              Subthalamus
Fungsinya belum diketahui namun lesinya bisa menyebabkan hemibalismus.
c. Mesensefalon
-            Bagian otak pendek dan terkontriksi yang menghubungkan pons dan cerebellum dengan cerebrum.
-            Fungsi sebagai jalur penghantar dan pusat reflek.
-            Mesensefalon, pons dan medulla oblongata disebut sebgai batang otak.
-            Bagian-bagian mesensefalon:
1)        Corpora cuadrigemina adalah 4 tonjolan bulat yang disebut kolikuli yang menyusun langit-langit otak tengah.
2)        Pedunkulus cerebral adalah 2 berkas serabut silindris yang terbentuk dari traktus acenden dan decenden untuk membentuk bagian dasar otak tengah.
3)        Aquaductus syivius, yatu saluran yang menghubungkan ventrikel 3 dengan 4.
4)        Nuclei pada saraf cranial III, IV, dan sebagian saraf cranial V berada dalam mesencephalon.
5)        Substansi Nigra adalah area neuron berpigmen yang penting dalam fungsi motorik.
6)        Nucleus merah adalah massa neuron merah muda berbentuk oval berperan dalam tonus otot dan postur tubuh.
d. Metensefalon
1.        Pons
Fungsi:
1)        Jembatan serabut-serabut yang menyatukan hemisferium serebri dengan serebeli
2)        Menghubungkan mesensefalon dengan medula oblongata.
3)        Terdapat nukleus saraf kranial V-VIII.
4)        Meneruskan informasi sensori ke serebelum dan thalamus, pusat gerakan tidak sadar dan gerakan visceral.
5)        Berperan dalam pengaturan pernafasan
2.        Cerebellum
v  Letak: dasar fossa crania posterior 
v  Ditutupi oleh dura mater yang menyerupai atap tenda disebut tentorium yang memisahkannya dari bagian posterior serebrum.
v  Bagian-bagian cerebellum   :
1)        Cortex cerebellum
terdiri atas substansia grissea yang terbagi menjadi 3 lapisan, yaitu :
·           Lapisan Molekuler
-       paling luar : perikarion lebih sedikit dibanding dengan lapisan granuler
-       di superficial : perikarionnya berbentuk seperti bintang
-       di profundus : berbentuk seperti keranjang (sel basket)
·           Lapisan Ganglioner/ sel Purkinje: mengandung sel-sel purkinye.
Sifat sel Purkinje :
-       Berbentuk seperti piala
-       Dendrit utama bercabang seperti kipas, dari lap. Molekuler menuju permukaan
-       Akson mengarah ke dalam, melalui lap. Granuler ke sub. Alba
-       Akson mengadakan hubungan kolateral dengan sel-sel purkinje yang lain
·           Lapisan Granuler
-       perikarion kecil
-       dendrit pendek
-       akson mengarah ke permukaan dan bercabang-cabang sejajar dengan permukaan
2)        Medulla cerebellum
·           Struktur       :
-       tidak mempunyai perikarion,
-       mengandung sabut syaraf yang kebanyakan bermielin,
-       terdapat pembuluh darah dan sel-sel neuroglia
·           Berkas serabut
a)        Pendukulus serebrisuperior : membatasasi serebelum dengan mesensefalon
b)        Pendukulus serebri media : membatasi serebelum dengan kedua hemisfer otak
c)        Pendukulus serebri inferior : membatasi serebelum dengan medulla oblongata
e. Mielensefalon
1.        Medulla oblongata
Merupakan lanjutan dari medulla spinalis yang terdiri dari :
-            Pyramid : terdapat dipermukaan ventral, berbentuk triangular (pyramid) à berisi berkas saraf desenden yang membawa impuls untuk merangsang otot rangka
-            Decussation (penyilangan serat saraf) à menyilangnya serat saraf dari bagian atas medula ke medula spinalis sehingga otot rangka bagian kanan dikontrol oleh otak bagian kiri
-            Nukleus-nukleus :
·                Pusat pernapasan
Dorsal group à kelompok neuron yang membentuk pernapasan otomatis
Ventral group à kelompok neuron yang mempersarafi otot-otot pernapasan
Terdapat kemoreseptor yang sensitif terhadap perubahan konsentrasi ion H+ dan konsentrasi CO2
·                Pusat pengaturan jantung
Cardioaccelerator centerà meningkatkan denyut & kekuatan kontraksi jantung (melalui saraf simpatis)
Cardioinhibitori centerà menurunkan denyut jantung ke pacemaker N. Vagus (saraf parasimpatis)
·                Pusat vasomotor
Mengontrol diameter pembuluh darah melalui saraf simpatis dalam pengaturan tekanan darah
·                Pusat refleks nonvital
Refleks menelan, muntah, batuk, bersin, dan tersedak
·                Nukleus dari saraf kranial
N. VIII, IX, X, XI, & XII
v  Fungsi       :
1)        Merupakan pusat refleks untuk jantung, pernafasan, bersin, batuk, menelan, dan muntah. Mengandung nukleus-nukleus saraf kranial IX-XII.
2)        Mengatur detak jantung , dan penampang arteriola, tekanan darah
3)        Mengatur komunikasi antara medulla spinalis dengan otak
v  Struktur:
1)        Traktus asenden
·           Fungsi : menghantar impuls saraf ke arah cranial menuju pusat fungsional yang lebih tinggi (batang otak, cerebrum, cerebellum).
-          Penghantar nyeri dan suhu (tractus dorsolateralis dan tractus spinotalamicus lateralis)
-          Penghantar impuls raba spesifik diskriminatif, proprioseptif dan khinestetic ke thalamus dan akhirnya mencapai kortex cerebri
-          Penghantar impuls propriosertif, raba , dan tekanan (tractus spinocerebellaris dorsal et ventrale)
·           Dalam traktus asenden terdapat nukleus penghantar dari jaras kolumna dorsali yang membentuk sebuah berkas serabut menyilang (lemnikus medialis)
·           Lemnikus bagian bawah disebut ventral lemnikus, bagian atas bisebut dorsal traktus spinotalamus yang keduanya berjalan sepanjang medula oblongata.
2)        Traktus desenden
·           Fungsi : menghantarkan impuls dari pusat fungsional lebih tinggi ke arah caudal menuju segmen2 medula spinalis.
-          Tractus  corticospinalis (penghantar impuls motorik)
-          Tractus reticulospinalis (mempengaruhi tonus otot, inspirasi dan ekspirasi)
-          Tractus rubrospinalis (tonus otot flexor)
-          Tractus vestibulospinalis (penghantar reflex keseimbangan)
-          Tractus tectospinalis (pergerakan refleks)
-          Tractus olivospinalis
·           Terdapat traktus kortikos spinal dalam piramid yang melintang dari medulo oblongata ke sumsum tulang belakang.
·           Serabut traktus menghantarkan rasa nyeri, suhu, dan rabaan kasar dari permukaan wajah ke nukleus spinalis dari saraf cranial
3)        Tracrus Intersegmentales (fasiculli propii):
·           Fungsi : menghantarkan impuls dalam 2 arah dari dan ke kaudal dan cranial.
·           Terdiri serat penghubung berbagai segmen medulla spinalis (serat intinsik atau asosiasi). Jika rusak dapat menyebabkan gangguan reflex intersegmental.
·           Pada segmen lumbolosacral sebagai  pengendali reflex kencing, defekasi, dan ereksi penis
·           Pada segmen thoracal sebagai pengendali sinergis otot-otot pernapasan
4)        Nukleus saraf cranial
·           Terdapat nukleus hipoglosus, motorik dorsal dari neuro vagus dan nukleus dari traktus solarius dalam medula oblongata.
2.    Medulla spinalis
Medulla spinalis merupakan struktur yang berbentuk silinder, berwarna putih keabu- abuan & yang mulai di atas setinggi foramen magnum sebagai lanjutan medulla oblongata. Pada orang dewasa medulla spinalis berakhir setinggi pinggir bawah vertebra L1. Pada anak kecil, medulla spinalis relatif lebih panjang dan berakhir setinggi pinggir atas vertebra L3. Medulla spinalis di daerah cervical yang merupakan asal dari plexus brachialis, dan di thorax bagian bawah dan lumbalyang merupakan asal dari plexus lumbosacralis terdapat pelebaran fusiformis yang disebut intumescentia cervicalis dan lumbalis.
Terbagi menjadi 5 pleksus.
a.         Pleksus servikalis (C1-C5) menginervasi leher,dada dan kulit kepala
b.        Pleksus brankialis (C6-T2) lengan atas dan bahu
c.         Pleksus lumbalis (L1-T12) perut, paha, genetalia eksternal
d.        Pleksus sacralis (S1-L5) ekstremitas bawah
e.         Pleksus koksis (S4) region koksiks
Ø  Meninges
Meninges cranial adalah lapisan otak yang terletak tepat sebelah dalam dari cranium. Memiliki fungsi antara lain melindungi otak, membentuk framework/rangka penopang untuk arteri, vena dan sinus venosus dan menutupi rongga yang terisi cairan (spatium subarachnoideum). Terdiri dari tiga lapisan yaitu:
1.      Dura ater
Adalah selaput tidak elastis kuat yang terdiri dari 2 lapisan. Lapisan bagian luar disebut dura endosteal sedangkan lapisan bagian dalam disebut dura meningeal. Biasanya kedua lapisan tersebut melekat erat, tetapi di bagian – bagian tertentu keduanya terpisah dan membentuk rongga berisi darah, sinus dura atau yang lebih besar sinus vena. Di dalam dura mater juga tedapat 2 ruangan, yaitu :
-            Ruang Epidural : Antara dura endosteal & tulang tengkorak
-            Ruang Subdural : Antara dura meningeal & araknoid mater
2.      Arachnoid mater
Adalah lapisan lunak yang memiliki banyak pembuluh darah dengan gambaran seperti “ jaring laba – laba.” Di dalam araknoid mater terdapat ruang subaraknoid yang merupakan daerah antara araknoid mater dengan pia mater dimana di dalamnya terdapat cairan serebrospinal. Terdapat penonjolan – penonjolan pada jaringan araknoid mater disebut vilus araknoidalis, menembus celah dura di atasnya dan menonjol ke dalam sinius dura. Melalui permukaan ini, cairan serebrospinal direabsorpsi ke dalam darah yang beredar di dalam sinus – sinus.
3.      Piamater
Adalah lapisan yang paling rapuh. Lapisan ini banyak mengandung pembuluh darah dan melekat erat ke permukaan otak dan medula spinalis mengikuti leeukan atau tonjolan. Piameter tidak langsung berhubungan dengan otak. Tetapi, terdapat satu lapisan tipis sel-sel glial astrocyte (a thin layer of astrocyistic proccess).
Arachnoid mater dan pia mater akan menyusun leptomeninges. Leptomeninges ini dipisahkan oleh spatium subarachnoideum yang berisi liquor cerebro spinalis (LCS) atau cairan serebro spinalis (CSS). Dengan adanya spatium subarachnoideum ini, keseimbangan cairan ekstraselular dalam otak akan dapat dipertahankan.
Cairan serebro spinalis (CSS) merupakan cairan jernih yang memiliki konstitusi seperti darah tetapi dengan jumlah protein yang lebih sedikit dan konsentrasi ion yang berbeda. CSS dibentuk oleh plexu choroideus empat ventrikel otak. CSS  memiliki fungsi antara lain sebagai pasokan makanan bagi otak dan sebagai bantalan dan tempat mengapungnya otak sehingga mencegah berat otak menekan radix nervi cranialis. Adanya perubahan tekanan intrakranial dapat dipengaruhi oleh adanya CSS ini. Hal ini memunculkan suatu teori Doktrin Monro-Kellie yang menyatakan bahwa cavitas cranii adalah suatu kubah kaku tertutup dan perubahan pada kualitas terkanan darah intrakranial hanya dapat terjadi melalui perpindahan atau penggantian CSS.
Ø  Sistem Ventrikular Otak

Sistem ventrikular otak terdiri dari dua ventriculus lateralis dan ventrikel III (tertius) dan ventrikel IV (kuartus) yang dihubungkan oleh aquaductus cerebri. Aquaductus cerebri adalah suatu kanal sempit yang berada pada otak tengah (midbrain).
·         Ventrikulus lateralis mengisi sebagian besar dari hemisphere cerebri yang bermuara pada vetriculus tertius melalui foramen interventricularis.
·         Ventriculus tertius berada setinggi diencephalon.
·         Ventriculus kuartus berbentuk piramid dan berada pada bagian posterior dari pons dan medulla dan akan berlanjut menuju medulla spinalis sebagai canalis centralis.
Keempat ventriculus tadi akan membentuk plexus choroideus yang berfungsi untuk memproduksi cairan serebro spinalis. Cairan serebrospinalis nantinya akan bermuara ke spatium subarachnoideum dan ventriculus kuartus melalui apertura mediana dan lateralis. Tersumbatnya aliran dari cairan serebrospinalis ini pada aquaductus cerebri akan menyebabkan kondisi klinis yang disebut dengan hidrocephalus.

No comments:

Post a Comment